• REDAKSI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Rabu, Desember 11, 2019
HalloIndonesia.net
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • LIFESTYLE
    • Pariwisata
    • Komunitas
  • INDEKS
  • HINET
    • INSPIRASI KITA
    • KOLOM BICARA
    • HINET TV
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • LIFESTYLE
    • Pariwisata
    • Komunitas
  • INDEKS
  • HINET
    • INSPIRASI KITA
    • KOLOM BICARA
    • HINET TV
No Result
View All Result
HalloIndonesia.net
No Result
View All Result
Home Headline

Pakai Mesin Ciptaan Dosen UWP Produksi Penyangraian Biji Kopi di Blitar Meningkat  

Redaksi by Redaksi
07/09/2018
in Headline, INDEKS, Pendidikan
0
Mesin penyangraian yang berhasil diciptakan tiga dosen Univesitas Wijaya Putra Surabaya di Blitar. mesin ini mampu meningkatkan produksi penggorengan biji kopi secara drastis

Mesin penyangraian yang berhasil diciptakan tiga dosen Univesitas Wijaya Putra Surabaya di Blitar. mesin ini mampu meningkatkan produksi penggorengan biji kopi secara drastis

0
SHARES
44
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

HI.NET-Era modern dosen tidak hanya dituntut bisa mengajar saja. Mereka diharapkan mampu membuat inovasi untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sehari-hari.

Saat ini dosen mampu menjadi inspirasi masyarakat, mereka harus bisa mengamalkan tridharma sebagai dosen yakni mengajar, meneliti, dan melakukan pengabdian masyarakat. Tridharma ini telah dilakukan tiga dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya, mereka Ully Asfari, Isnaini Muhandhis, dan Imam Kholik.

“Kami melakukan pengabdian dengan cara berinovasi alat penyangraian atau penggorengan biji kopi secara semi modern,” kata Ully Asfari, Dosen Teknik UWP Surabaya.

Inovasi ini, ujarnya sebagai bentuk pengabdian nyata yang dilakukan terhadap masyarakat secara langsung. Inovasi ini terinspirasi dari ‘ngopi bareng’ dan ngobrol bersama orang tua di rumah. Saat itu, papar Ully, orang tuanya berbicara mengenai kelebihan kopi tradisional yang ada di Blitar. Pembicaraan ringan ini menjadi serius, dan akhirnya muncul ide untuk melihat dan me-modern-kan alat-alat untuk penggorengan.

Baca Juga:

Kemenristekdikti Dorong Dosen Tingkatkan Riset dan Pengabdian Masyarakat

Cerdas Manfaatkan Online Mahasiswa UWP dapat Hibah dari Pemerintah

Predikat Akreditasi B, Kampus UWP Bersiap Menjadi Universitas Besar

Selama ini, lanjut dosen berjilbab ini, sistem produksi kopi yang dilakukan di Blitar masih sangat manual. Produsen kopi melakukan aktivitas penggorengan diatas tungku tanah seperti wajan, dari hasil penggorengan itu jumlah produksinya sangat minim. Dalam satu jam, proses penggorengan menghasilkan 1 kilogram. Jumlah tersebut masih sangat kurang, karena permintaan kopi yang sudah digoreng sangat besar.

“Kan membuang banyak permintaan, padahal pasar sangat besar. Kemudian kami berdiskusi untuk meningkatkan jumlah produksi yang dihasilkan,” ujar dia.

Dari diskusi itu, ketiga dosen kampus yang memiliki tiga lokasi ini memutuskan untuk melihat secara langsung produsen kopi tradisional di Blitar, di Jalan Tanjung nomor 191 Blitar. Produsen tersebut mempraktekan proses penggorengan secara manual, biji kopi dibolak balik sampai berwarna coklat gelap dan mengeluarkan aroma khasnya atau dihitung waktu sekitar 60 menit.  Proses penggorengannya dilakukan dengan menggunakan arang, supaya hasilnya bagus.

Dalam satu kali penggorengan, biji kopi yang dapat diolah sekitar 1 kilogam. Satu hari terdapat 5 kilogram biji kopi arabika yang berhasil diolah, sehingga membutuhkan waktu 5 jam untuk proses pengolahan. “Proses yang selama ini dilakukan kami nilai kurang efektif. Kami berfikir dan membuat mesin penyangraian dengan teknologi hybrid,” terang Isnaini Muhandhis, anggota tim pengabdian masyarakat UWP.

Isnaini menuturkan, mesin penggorengan biji kopi ini dirancang dengan teknologi hybrid yaitu bisa digerakkan secara manual maupun otomatis. Mesin penyangrai terdiri dari tungku tanah liat yang berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung biji kopi yang disangrai. Tungku dibuat dalam ukuran yang cukup besar sehingga dapat memuat 10 kilogram biji kopi dalam satu kali pengolahan.

Tungku dilapisi dengan besi berlubang untuk mempercepat proses pemanasan, dan supaya biji kopi dapat matang secara merata. Kemudian tungku diletakkan di atas rangka besi tebal kemudian kompor gas diletakkan dibawahnya sebagai pemanas. Penggunaan bahan tungku dari tanah liat tetap dipertahankan agar tidak merubah cita rasa tradisonal kopi arabika yang merupakan konsep produk mitra produsen kopi.

Hasil dari ujicoba mesin penyangrai menunjukkan mesin dapat mengolah lebih banyak biji kopi dalam satu kali pengolahan. Mesin penyangrai dapat menampung 10 kilogram biji kopi sekaligus, yang diolah dalam waktu 1 jam dengan rincian 15 menit untuk pemanasan dan 45 menit untuk penyangraian.

“Mesin ini menggunakan dua kompor gas sekaligus agar biji kopi dapat matang secara cepat dan merata. Pemutaran mesin dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan bor listrik atau dikayuh dengan pedal sepeda,” beber Dosen lulusan ITS ini

Dengan adanya mesin ini proses sangrai menjadi lebih cepat dan mudah. Biji kopi yang disangrai dalam mesin matang secara sempurna dan tidak mengubah aroma biji kopi. Kualitas bubuk kopi yang dihasilkan tetap terjaga dan proses sangrai menjadi lebih higienis, karena proses penyangrainya dilakukan secara tertutup. “Kami merasa bangga, ide kami bisa membantu masyarakat meningkatkan produksi penggorengan biji kopi,” terang Isnaini.

 

 

 

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Tags: kemenristekdiktiPemkab BlitarUniversitas Wijaya PutraUWP Surabaya

Related Posts

Hallo Indonesia-Dosen dan mahasiswa Universitas Wijaya Putra Surabaya membuat aplikasi Bank Sampah untuk mempermudah pembukuan yang selama ini dilakukan secara manual
Ekonomi

Perbaiki Pembukuan, Dosen dan Mahasiswa UWP Ciptakan Aplikasi Bank Sampah

30/11/2019
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony turun lapangan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat
Headline

AH. Thony Bertekat Ingin Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

16/11/2019
Hallo Indonesia-Dosen UWP dan STKIP BIM menginovasi pecel dengan keju
INDEKS

Dosen UWP-STKIP BIM Inovasi Masakan Pecel Jadi Pecel Keju

11/11/2019

Kolom Komentar:

BERITA TERKINI

Hallo Indonesia-Dosen dan mahasiswa Universitas Wijaya Putra Surabaya membuat aplikasi Bank Sampah untuk mempermudah pembukuan yang selama ini dilakukan secara manual

Perbaiki Pembukuan, Dosen dan Mahasiswa UWP Ciptakan Aplikasi Bank Sampah

by Redaksi
30/11/2019
0

HI.NET-Keberadaan Bank Sampah mulai dikenal di masyarakat. Namun sistem pembukuan yang dilakukan masih manual, untuk itu dosen dan mahasiswa Univesitas...

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony turun lapangan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat

AH. Thony Bertekat Ingin Bangkitkan Ekonomi Masyarakat

by Redaksi
16/11/2019
0

HI.NET-Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH. Thony mulai turun ke masyarakat setelah terpilih sebagai wakil rakyat. Politisi Gerindra ini ingin...

Hallo Indonesia-Dosen UWP dan STKIP BIM menginovasi pecel dengan keju

Dosen UWP-STKIP BIM Inovasi Masakan Pecel Jadi Pecel Keju

by Redaksi
11/11/2019
0

HI.NET-Masyarakat Indonesia khususnya Jawa pasti mengetahui masakan pecel. Masakan tradisional ini mulai mendapat perhatian masyarakat, untuk mengurangi rasa bosan pecel...

Hallo Indonesia-Semolowaru bertekat akan menjadi kampung wisata markisa di Surabaya

Semolowaru Bakal Jadi Pusat Kampung Wisata Petik Markisa

by Redaksi
10/11/2019
0

HI.NET-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal memiliki kampung wisata baru. Setelah petik blimbing di Kampung Wisata Harmoni, Kelurahan Semolowaru bakal menjadi...

Hallo Indonesia-Rektor UWP Budi Endarto mewisuda mahasiswa di Hotel Shangrilla Surabaya

Tingkat Nasional, UWP Masuk 50 Besar Perguruan Tinggi Sangat Bagus

by Redaksi
10/11/2019
0

HI.NET-Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya menunjukan peningkatan kualitas. Dari 4.300 Perguruan Tinggi (PT) negeri dan swasta, UWP menduduki peringkat 49...

BERITA POPULER

  • ilustrasi vertigo

    Air Jahe Mampu Obati Vertigo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun 2019, Jumlah Perguruan Tinggi Dikerucutkan Menjadi 2500 di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tank Jan Cox Awal Mula Kata Janc*k di Surabaya

    15 shares
    Share 15 Tweet 0
  • Mahasiswa Prigen Kembangkan Bisnis Sewa Motor Trail Adventure

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bunga Tabebuya Brazil Sulap Surabaya Mirip Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebangetan, SMPN 2 Kebomas Gresik ‘Paksa’ Orang Tua Setujui Jalan-Jalan ke Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DISCLAIMER
  • KODE ETIK
  • PENGADUAN
  • HAK JAWAB & KOREKSI BERITA

© Copyright 2019 HI NET

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN
  • EKONOMI
  • OLAHRAGA
  • LIFESTYLE
    • Pariwisata
    • Komunitas
  • INDEKS
  • HINET
    • INSPIRASI KITA
    • KOLOM BICARA
    • HINET TV

© Copyright 2019 HI NET

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In